Sabtu, 28 Agustus 2010

Lobi Yahudi di Amerika

Serikat Dalam buku yang berjudul "Cerita Bangsaku", Aba Eban, mantan Menteri Luar Negeri Israel, merinci pengaruh Yahudi di Amerika Serikat: "Sepanjang sejarah Yahudi, belum pernah terjadi kasus dominasi sebesar yang kita lihat sekarang ini di Amerika Serikat. Penyebab hal itu adalah luasnya pengaruh mereka melebihi jumlah warga yang hanya 3% dari jumlah semua penduduk di sana."
Dr. Valery Emilianof pernah mengadakan penyelidikan berkaitan dengan pengaruh eksistensi Yahudi pada masa pemerintahan Carter. Hasil penyelidikan itu mengatakan bahwa istri Menteri luar Negeri AS, Cyrus Vance, adalah seorang Yahudi; Menteri Keuangan, Michael Blumintal, seperti halnya Henry Kissinger, juga seorang Yahudi; istri penasihat presiden bidang keamanan nasional yang terkenal dengan ungkapan Bye ... bye ... PLO-nya, Zeniffo
20
Brigenski, juga seorang Yahudi; istri Menteri Pendidikan dan Kesehatan, Joseph Calvano, juga seorang Yahudi; ibu dan istri Menteri Pertahanan, Harold Brown juga seorang Yahudi; dan istri penasihat Presiden, James Schellinger, pun seorang Yahudi.52). Yahudi pun menguasai sebagian besar sistem perekonomian,53) sektor pendidikan dasar dan tinggi, serta organisasi buruh dan tenaga profesional. Lebih lagi, sebanyak 80% anak-anak Yahudi telah berhasil menikmati bangku pendidikan perguruan tinggi. Jumlah organisasi Zionis di Amerika telah mencapai sekitar 340 buah dan setiap warga Yahudi diwajibkan menjadi anggota salah satu dari organisasi itu. Melalui organisasi tersebut, kita dapat menyaksikan persatuan yang sangat erat sehingga akan tampak Yahudi miskin yang duduk bersebelahan dengan Yahudi miliuner. Jelasnya, mereka betul-betul bekerjasama dalam hal kebatilan.54) Titik kulminasi dominasi Yahudi di Amerika Serikat terjadi ketika mereka berhasil mengantarkan Franklin Roosevelt ke jenjang kursi kepresidenan di Gedung Putih.55) Warga Yahudi Amerika Serikat itu membentuk komite khusus yang bertanggung jawab melobi anggota kongres Amerika Serikat dengan nama Lembaga Amerika-Israel Bidang Kerakyatan. Tahun 1975, ketua komite tersebut mengungkapkan bahwa dalam upaya merealisasikan kepentingan Israel, timnya belum pernah mengalami hambatan berarti dari anggota kongres. Organisasi "Seruan Yahudi Bersatu" yang didirikan pada tahun 1939 merupakan kelompok lobi Zionis yang paling berpengaruh, lebih lagi ketika organisasi tersebut berhasil mengumpulkan dana sebesar 828 juta dolar AS untuk disumbangkan kepada pemerintahan Zionis menjelang perang tahun 1973. Kelompok Zionis "Anak-anak Perjanjian" yang didirikan pada 13 Oktober 1943 di New York merupakan kelompok tertua dan terkuat. Melalui kepemimpinan Jack Sapters dan sistem organisasi yang cermat dan penuh trik rahasia, kelompok tersebut mengembangkan cabangnya ke seluruh penjuru Amerika dan Eropa, hingga setengah juta kaum Yahudi berkumpul dalam organisasi tersebut. Di Los Angeles pun berdiri Mel Marmelshtein yang mulai terkenal ketika tahun 1981 menggugat Lembaga Penelitian Sejarah Amerika Serikat karena lembaga tersebut berhasil membuktikan ketidaksahan tuduhan Zionis terhadap Hitler dalam peristiwa pembantaian atas 6 juta orang warga Yahudi. Di Chicago, tempat bersarangnya para penjahat, terdapat organisasi yang bertujuan memberantas penentang Yahudi dan memiliki dinas spionase yang tersebar di seluruh instansi, baik instansi resmi maupun swasta. Tugas mereka adalah mengawasi seluruh aktivitas lawan melalui berbagai sarana agar setiap kandidat Yahudi memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan umum.
Dalam pentas politik Amerika Serikat, organisasi-organisasi tersebut memiliki peran besar. Di Amerika, pemilihan anggota kongres dan presiden melibatkan Partai Republikan dan Partai Demokrasi. Dalam menghadapi pemilihan tersebut, berbagai organisasi Yahudi mengadakan negosiasi politik dengan pemimpin-pemimpin partai. Dengan modal berbagai media massa sebagai sarana kampanye dan tawaran bantuan dana, Yahudi mengupayakan agar hasil negosiasi itu menghasilkan dukungan partai terhadap problematika mereka. Selain dana dan dukungan media massa, mereka pun menawarkan tambahan suara pemilih dari sekitar 6 juta warga Yahudi Amerika Serikat. Jika tawaran mereka diterima, dengan gencar mereka mulai mengampanyekan kandidatnya melalui berbagai janji kepada bangsa Amerika untuk menambah suara pendukung, mereka tidak segan-segan turun langsung ke jalan-jalan. Jelaslah, mengapa presiden-presiden Amerika selalu mengarahkan kebijaksanaannya pada kepentingan Yahudi.57) Dalam praktik pemerintahannya, setiap presiden Amerika selalu berkonsultasi dengan Dewan Senat. Maka tidak mengherankan jika organisasi-organisasi Yahudi berusaha meraih posisi mayoritas dalam keanggotaan Dewan Senat atau menyuap anggota dewan terpilih.58) Agar anggota dewan tetap konsisten pada janjinya, organisasi-
21
organisasi Yahudi memata-matai kehidupan pribadi dan berbagai skandal mereka. Skandal pribadi yang berhasil dikumpulkan, mereka jadikan bahan untuk mengancam anggota dewan yang mulai menunjukkan ketidaksetiaan. Jika anggota dewan tidak mengindahkan ancaman mereka, Yahudi mempublikasikannya melalui berbagai media massa. Akibatnya, karir politik anggota dewan yang "membandel" itu akan hancur. Dalam sepak terjangnya, Yahudi tidak meliwatkan keberadaan lembaga-lembaga pendidikan. Di Universitas Harvard yang didirikan tahun 1636, bahasa Ibrani menjadi salah satu mata kuliah dan dosen-dosennya disyaratkan mampu menerjemahkan Perjanjian Lama dari bahasa Ibrani ke bahasa Inggris. Selain itu, Universitas Kings yang kemudian berubah menjadi Universitas Columbia, mengharuskan guru-guru besarnya mahir berbahasa Ibrani. Terlebih lagi, rektor pertama universitas tersebut, Samuel Johnson, adalah warga Yahudi. Di Universitas Pal, pada masa rektor Izra Scheiz (1773), bahasa Ibrani merupakan mata kuliah wajib. Selain itu, di Amerika Serikat pun terdapat 15 buah kota kecil yang menggunakan nama Shuhyun, empat kota lain menggunakan nama Eurshleem, clan sekitar 27 buah desa menggunakan nama Salem. Di Alabama terdapat kota yang bernama Areeha, di Arizona terdapat kota Eden, di Idaho terdapat Sameerah, di Ohio terdapat kota Sodom, di Connecticut terdapat kota Kan'an Baru. Nama-nama tersebut mereka ambil dari Taurat versi mereka. Ketika tahun 1917 Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia I, Presiden Wilson59) membentuk Majelis Tinggi Bidang Peperangan yang di dalamnya tercantum nama miliuner Yahudi Bernard Baroch sebagai pemilik keputusan pertama. Lewat sarannya kepada Wilson, Baroch adalah orang yang bertanggung jawab pada keterlibatan Amerika dalam PD I. Karena itu, dia diserahi wewenang mengalkulasi kerugian Amedka Serikat yang harus dibayar oleh Jerman dan sekutunya. Baroch pun termasuk Yahudi yang berhak mengikuti pertemuan tertutup para perdana menteri di Versay, Perancis. Ketika Warren Harding diangkat menjadi presiden (1922), Amerika Serikat menandatangani komunike yang dikeluarkan oleh Dewan Kongres Amerika Serikat dan Dewan Senat. Isi komunike tersebut adalah dukungan pendirian negara nasional Yahudi di Palestina. Lewat gambaran di atas dapat dikatakan bahwa pengaruh Yahudi di Amerika Serikat sudah sedemikian besar. Mereka sangat piawai melakukan berbagai lobi pada posisi sangat vital, seperti di Gedung Putih, Dewan Senat, Pentagon, dan instansi-instansi pemerintah Amerika Serikat 61). Dengan demikian, Amerika Serikat memiliki dua bentuk pemerintahan sekaligus, yaitu pemerintahan boneka yang terdiri atas presiden, wakil presiden, dan Dewan Kongres; serta pemerintahan Yahudi yang mendalangi pemerintahan boneka. Itulah yang menyebabkan mengapa bantuan materi, militer, dan dukungan moral Amerika mengalir ke Israel. Karena itu, dengan leluasa Israel mencaplok Palestina, menganiaya kaum muslimin, dan menyebarkan konsep sesatnya.

Tidak ada komentar: