Tampilkan postingan dengan label Freemason dan Yahudi di Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Freemason dan Yahudi di Indonesia. Tampilkan semua postingan

Selasa, 31 Agustus 2010

The Knight Templar

The Knight Templar
The Knight Templar (Ksatria Templar) Freemason sebagai organisasi rahasia, agama, sekaligus ideologi, tidak dapat dipisahkan dari The Knight Templar (Ksatria Templar). Ksatria Templar atau The Knight Templar adalah legiun pasukan perang, intelijen, pengawal kepercayaan raja yang ikut serta secara aktif menjadi pasukan Perang Salib (The Crusader), terutama endampingi panglima Aliansi Kerajaan Kristen Eropa melawan para mujahidin Salahudin yang legendaris.
Para ksatria ini sangat disiplin, seperti tentara khusus. Mereka mencukur rambutnya, tetapi Membiarkan jenggotnya tumbuh subur --sesuatu yang berbeda dengan laki-laki pada umumnya yang justru senang dengan mode tanpa kumis dan jenggot. Mereka disumpah untuk menegakkan prinsip-prinsip ksatria, patuh, dan bertujuan untuk raja dan gereja.
"Ksatria Templar telah disumpah untuk hidup sederhana, kesucian, dan pengabdian. Mereka diwajibkan untuk mencukur seluruh rambutnya dan membiarkan jenggotnya tumbuh subur yang membedakannya dari kebanyakan kaum laki-laki pada saat itu, yang justru menampilkan wajahnya yang kelimis."
Setelah Perang Salib berakhir, para Ksatria Templar kembali ke Eropa dan
menjadi rentenir, bahkan memegang kunci keuangan kerajaan. Pengalaman
pengelolaan keuangan tersebut diperolehnya, selama mereka ikut bertempur
membantu dan mendampingi Raja Richard si Hati Singa (Richard Coeur de Lion
atau Richard The Lion Heart) melawan para mujahidin Islam. Pada saat itu,
mereka menyaksikan kemajuan manajemen keuangan serta perkembangan ilmu
pengetahuan umat Islam. Belajar dari umat Islam tersebut, para Ksatria
Templar menjadikan kota Paris sebagai pusat lalu lintas keuangan. Mereka pun
dikenal sebagai ahli dalam bidang penukaran uang (money changer) sebagai
cikal bakal dunia perbankan, mereka mendirikan Usury sebuah sistem
simpan-pinjam uang dengan bunga tinggi atau riba'iyah; mungkin dari sini
pula munculnya istilah treasury. Bahkan, alat tukar berupa cek (cheque),
sebagaimana dikenal kita dewasa ini berasal dari penemuan umat Islam yang
dikembangkan mereka.
"Para Templar dikenal sebagai ahli bidang penukaran uang dan pencetus
perbankan, dan menjadikan Paris sebagai pusat lalu lintas keuangan Eropa.
Ini kemungkinan munculnya cek (cheque), yang digunakan hingga saat ini, yang
ditemukan oleh pemerintah (Islam)."
Dengan dukungan Raja Bernard dari Clairvaux --raja yang sekaligus dianggap
sebagai perpanjangan tangan Paus dan juru bicara gereja (Christendom) --para
ksatria semakin leluasa melebarkan kegiatan usaha finansialnya tersebut.
Bahkan, mereka bertambah berkibar setelah berhasil pula mengembangkan ilmu
pengetahuan dan budaya baru sebagai hasil kontak dengan umat Islam dan
Yahudi di Yerusalem. Sehingga untuk pertama kalinya mereka mengenal sabun,
minyak wangi, karpet, dan sebagainya. Di bidang ilmu pengetahuan, mereka
mengenal racikan obat secara kimiawi, ilmu perbintangan, matematik, dan
sebagainya. Bahkan, mereka tidak hanya bergerak dalam usaha keuangan, tetapi
juga mengembangkan pola pikirnya. Melalui hubungannya yang dipelihara secara
simpatik dengan orang-orang Islam dan Yahudi, mereka menjadi pusat
pengembangan berbagai gagasan pemikiran baru, berbagai dimensi baru di
bidang ilmu pengetahuan.
Karena kepiawaian mereka di dalam mengelola keuangan dan perbankan tersebut,
kesejahteraan serta kehidupan mereka semakin meningkat, bahkan mampu
menguasai beberapa sektor penting kerajaan karena kekuatan finansial mereka.
Hal ini menyebabkan kecemburuan raja dan Paus yang melihat jaringan
kekuasaan para ksatria (veteran) Perang Salib dianggapnya dapat mengancam
wibawa raja dan gereja.
Paus dan raja mulai merasa terganggu serta dicarikannya dalih bahwa kegiatan
para Templar tersebut sebagai "rentenir" yang membahayakan rakyat. Lintah
darat yang harus dibasmi. Akibatnya, para Ksatria Templar membuat semacam
pertemuan rahasia yang disebut dengan Lodgez22 untuk merencanakan
tindakannya menghadapi ancaman gereja dan raja tersebut. Di satu sisi,
pertemuan rahasia ini menjadi alasan bagi Raja Phillip untuk menangkap para
Ksatria Templar tersebut, apalagi pada saat itu Phillip sedang dalam
kesulitan keuangan yang merasa dibatasi oleh gerakan rahasia Templar.
Tanggal 13 Oktober 1307, seluruh veteran tentara salib yang disebut sebagai
Ksatria Templar berhasil ditangkap, disiksa, dan dibakar di lapangan
kerajaan.
Dan pada tanggal 19 Maret 1314, pimpinan tertinggi (grand master)
KsatriaTemplar, yaitu Jacques de Molay ditangkap dan dibakar di hadapan
rakyat. Pada saat De Molay akan dibakar, dia mengutuk Raja Phillip dan Paus
(pada watu itu Paus Clement) bahwa keduanya akan mati mengikuti dirinya pada
tahun yang sama. Ternyata, kutukan de Molay menjadi kenyataan. Clement mati
sebulan setelah pembakaran de Molay, sedangkan Phillip IV mati enam bulan
setelah peristiwa pembakaran pimpinan tertinggi Templar tersebut. Karena
kutukan tersebut terbukti, Jaques de Molay dianggap sebagai pahlawan agung
yang penuh dengan misteri di kalangan anggota freemason. Tata cara ritual,
disiplin, serta kerahasiaan para KsatriaTemplar menjadi aspirasi para
anggota freemason modern saat ini.
Sejak itu, para ksatria melakukan gerakan sangat rahasia dan berlangsung
secara turun-menurun, mewariskan semangat "tradisi kepahlawanan" dengan
berbagai tata cara ritual, tangguh, dan berdisiplin, sebagaimana layaknya
jiwa seorang ksatria.
"Para sejarawan merasa yakin bahwa inilah pangkal muasal berdirinya dan
berkembangnya gerakan freemason, terutama freemason Scottish Rite yang
didirikan oleh Charles Redclyffe pada tahun 1725 dan berpusat di Paris."
Dengan demikian, tampaklah dengan sangat jelas bahwa gerakan freemason
merupakan gerakan rahasia yang lahir dari sejarah perjuangan melawan semua
agama. Walaupun pada awalnya membantu para prajurit Kristen untuk melawan
para mujahidin Islam di bawah pimpinan Salahudin al Ayyubi, ternyata dalam
perkembangannya justru berbalik melawan dominasi kerajaan dan Gereja Roma
Katolik yang dianggapnya sebagai tirani. Hal ini terjadi sejak kekuasaan
gereja merasa disaingi oleh perkembangan The Knight Templar yang mampu
menguasai seluruh aspek keuangan melalui pendirian lembaga Usury, lembaga
yang meminjamkan uang dengan sistem bunga .

Presiden Amerika

Pada umumnya presiden Amerika adalah anggota freemason, seakan-akan sulit
seorang calon presiden untuk berhasil menduduki jabatan puncaknya, kecuali
harus menjadi anggota freemason terlebih dahulu. Presiden Amerika yang
terbunuh seringkali terkait dengan sebuah organisasi rahasia, kemudian
menjadi misteri dan pembunuhnya tidak pernah terungkap secara tuntas (dark
case). Sebab itu, disimpulkan bahwa Abraham Lincoln dan John E Kennedy
dibunuh karena ia bukan anggota freemason.
Presiden Amerika yang menjadi anggota freemason antara lain, sebagai
berikut:
Nama Tanggal No. Lodge Tempat
GeorgeWashington 04-11-1752 Fredircksburg Lodge no 4 Virginia
James Monroe 09-11-1775 Williamsburg Lodge no.6 Virginia
Andrew Jackson Harmony Lodge No.1 Tennessee
James Knox Polk 04-09-1820 Columbia Lodge no.31 Tennessee
James Buchanan 24-01-1817 Lodge no.43 Penn sylvania
Andrew Johnson Greenville Lodge no.119 Tennessee
James A. Garfield 22-11-1864 Columbus Lodge no.20 Ohio
William McKinley 03-04-1865 Hiram Lodge no.21 Virginia
Theodore Rosevelt 24-04-1901 Metinecock Lodge no.806 Oyster Bay
William H. Taft 18-02-1909 Kilwining Lodge no.356 Ohio
Warren G. Harding 13-08-1920 Marion Lodge no.70 Ohio
Harry S. Truman 09-02-1909 Belton Lodge no.450
Gerald Ford 18-0501951 Columbia Lodge no.3
Catatan:
Abraham Lincoln semula telah menyampaikan formulir pendaftaran untuk menjadi
anggota freemason di wilayah Tyrlan Lodge, Springfield, Illinois. Akan
tetapi, karena alasan yang menurut para anggota freemason tidak masuk akal,
dan sampai pada batas tertentu tidak diserahkannya formulir pendaftaran
serta kesediaannya untuk mengikuti ritual mason sebagai pengukuhan
keanggotaannya, maka Abraham Lincoln mati secara tragis pada 17 April 1865.
Ronald Reagen pada tanggal 11 Februari 1988 telah diangkat sebagai anggota
The Imperial Council of the Shrine --Grand Lodge Washington DC, dan berhak
menyandang Honorary Scottish Rite Mason.
George Bush diduga pula sebagai anggota mason dengan asumsi bahwa pada saat
dia mengambil sumpah sebagai presiden memakai Bibel yang sama, sebagaimana
dilakukan oleh presiden Amerika anggota mason seperti: George Washington,
Dwight D. Eisenhower, Jimmy Carter, dan yang lainnya. The Masonic Bible
adalah kitab kepunyaan St. John Lodge di New York yang secara ritual dipakai
untuk mengiringi sumpah para anggota freemason.
Friedrich Wilhelm Nietzsche
Pola pemikiran Adam Weishaupt yang merindukan satu ordo dunia yang bebas
dari segala dogma agama dan tirani gereja telah mempengaruhi dan
dikembangkan oleh seorang pemikir jenius Friedrich Wilhelm Nietzsche yang
lahir 15 Oktober 1844 di Rocken, Jerman. Pada usia yang sangat muda, ia
telah mengajar di bidang filologi di Universitas Bazel.
Friedrich Wilhelm Nietzsche adalah anggota freemason (grand master tingkat
ke-33) yang pemikirannya banyak memberikan warna kepada organisasi tersebut,
misalnya pemikiran yang besar adalah dengan tindakan yang besar (the
greatest thought are the greatest action). Dia merupakan sosok pemikir yang
radikal. Menyerang arti demokrasi yang dianut umat manusia. Baginya
demokrasi adalah sebuah metode pemikiran bodoh dari manusia.
Karena demokrasi masih mengakui berbagai perbedaan yang menyebabkan konflik
serta pertarungan yang tidak pernah selesai. Dalam pemikirannya itu,
Friedrich Wilhelm Nietzsche banyak dipengaruhi, oleh Von Bismarck, Spencer,
dan Darwin. Dalam bukunya Ecce Homo, dia memberikan solusi bahwa dunia hanya
akan sampai dengan perang. Hanya manusia yang unggul yang berhak menguasai
dunia. Manusia yang dikategorikan "budak" harus disisihkan. Itulah sebabnya,
manusia unggul yang dicita-citakannya (uber mensch) adalah manusia yang
mempunyai kekuatan, kecerdasan, dan kebanggaan, serta berani mengambil
risiko. Bahkan, cinta dengan risiko (l'amour de risque).
Pemikirannya sarat dengan "kerinduan" terhadap kekuatan, sebagaimana
mewarnai buku-bukunya yaitu: Thus Spake Zarathustra;The Will to Power; On
the Geneacology of Morals.
Hidup menatap bahaya penuh risiko badai dan tantangan, rumus kehidupanku
adalah amor fati --bukan sekadar tabah menanggung setiap penderitaan, akan
tetapi mencintai penderitaan itu sendiri. Hiduplah selalu dalam bahaya.
Karenanya bangunlah kotamu di dekat gunung Vesuvius. Jelajahi lautan dengan
kapal kapalmu. Hiduplah dalam keadaan perang.
(My Formula is amor fati-not only to bear up under every necessity, but to
love it. Live dangeraously. Erect your cities beside Vesuvius. Send out your
ships to unexplored seas. Live in a state of war)
Sebagaimana anggota freemason yang sangat anti-Kristus, demikian pula dengan
cara berpikir Friedrich Wilhelm Nietzsche yang melecehkan keberadaan Tuhan,
bahkan secara ekstrem dia memproklamasikan bahwa manusia adalah Tuhan itu
sendiri, there is no God but man.
Untuk apa mengikuti ajaran Tuhan yang telah mati. Apakah mungkin manusia
akan ditolong Tuhan, sedangkan Yesus yang dianggap sebagai anak Tuhan
dibiarkan dengan teganya di penyaliban dan Bapaknya tidak mampu menolongnya.
Bukankah ini suatu bukti bahwa manusia yang kuat mampu mengalahkan anak
Tuhan? Dia berkata, "Mungkinkah demikian? Sedangkan orang suci yang berada
di hutan belum mendengar berita bahwa Tuhan sudah mati.

Freemasonry di Indonesia

Di Hindia-Belanda dahulu, rumah pertemuan kaum Vrijmetselarij, dalam bahasa Belanda Loge atau Loji dalam bahasa Indonesia seringkali disebut sebagai "rumah setan". Sejak zaman presiden Soekarno, gerakan ini dilarang di Indonesia. Februari 1961, lewat Lembaran Negara nomor 18/1961, Presiden Soekarno membubarkan dan melarang keberadaan Freemasonry di Indonesia. Lembaran Negara ini kemudian dikuatkan oleh Keppres Nomor 264 tahun 1962 yang membubarkan dan melarang Freemasonry dan segala “derivat”nya seperti Rosikrusian, Moral Re-armament, Lions Club, Rotary, dan Baha’isme. Sejak itu, loji-loji mereka disita oleh negara.
Namun 38 tahun kemudian, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Keppres nomor 264/1962 tersebut dengan mengeluarkan Keppres[1] nomor 69 tahun 2000 tanggal 23 Mei 2000. Sejak itulah, keberadaan kelompok-kelompok Yahudi seperti Organisasi Liga Demokrasi, Rotary, Divine Life Society, Vrijmetselaren-Loge (Loge Agung Indonesia) atau Freemasonry Indonesia, Moral Rearmament Movement, Ancient Mystical Organization Of Rosi Crucians (AMORC) dan Organisasi Baha’i menjadi resmi dan sah kembali di Indonesia.
Loji-loji Freemasonry ternama di Nusantara tersebar di hampir semua wilayah di Indonesia[rujukan?] seperti di Aceh[rujukan?], Medan[rujukan?], Padang[rujukan?], Palembang[rujukan?], Jawa[rujukan?], Surabaya[rujukan?], Sulawesi[rujukan?], dan sebagainya.
Salah satu yang paling terkenal adalah Adhuc Stat alias Loji Bintang Timur yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat, yang kini dipakai sebagai Gedung Bappenas. Dulu, gedung ini dikenal masyarakat luas sebagai Gedung Setan, karena sering dipakai sebagai tempat pemanggilan arwah orang mati oleh para angota Mason.
Dr. T.H. Stevens, seorang sejarawan Belanda, dalam bukunya berjudul "Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962", yang edisi bahasa Indonesianya diterbitkan oleh Sinar Harapan dalam jumlah yang sangat terbatas, banyak memaparkan tentang gerakan dan tokoh-tokoh Freemasonry di Indonesia. Tokoh-tokoh Mason Indonesia menurut buku tersebut —yang dilengkapi foto-foto ekslusif sebagai buktinya— banyak menyangkut nama-nama terkenal seperti Sultan Hamengkubuwono VIII, RAS. Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, Paku Alam VIII, RMAA. Tjokroadikoesoemo, dr. Radjiman Wedyodiningrat, dan banyak pengurus organisasi Boedhi Oetomo.
Freemasonry secara bahasa terdiri dari dua kata, Free dan Mason. Free artinya merdeka dan mason artinya tukang bangunan. Dengan demikian Freemasonry secara etimologis berarti "tukang-tukang bangunan yang merdeka".
Secara hakikat, Freemasonry atau Al-Masuniyyah (dalam bahasa Arab) adalah sebuah organisasi Yahudi Internasional bawah tanah yang tidak ada hubungannya dengan tukang-tukang bangunan yang terdapat pada abad pertengahan.
Freemasonry di atas juga tidak ada hubungannya dengan kegiatan pembangunan kapal atau katedral besar seperti yang banyak diduga oleh sebagian orang. Tetapi maksud Freemasonry di sini adalah tidak terikat dengan ikatan pihak manapun kecuali sesama freemason.
Freemasonry berasal dari gerakan rahasia yang dibuat oleh sembilan orang Yahudi di Palestina pada tahun 37 M, yang dimaksudkan sebagai usaha untuk melawan pemeluk Masehi, dengan cara pem*bunuhan terhadap orang per-orang.
Me*nu*rut buku Kabut-kabut Freemasonry, salah seorang yang disebut sebagai pendirinya adalah Herodes Agrida I (meninggal 44 M). Ia dibantu oleh dua orang Yahudi, Heram Abioud dan Moab Leomi. Freemasonry selanjutnya menempatkan dirinya sebagai musuh terhadap agama Masehi maupun Islam.
Pada tahun 1717 M gerakan rahasia ini melangsungkan seminar di London di bawah pimpinan Anderson. Ia secara formal menjabat sebagai kepala gereja Protestan, namun pada hakikatnya adalah seorang Yahudi. Dalam seminar inilah gerakan rahasia tersebut memakai nama Freemasonry sebagai nama barunya. Sebagai pendirinya adalah Adam Wishaupt, seorang tokoh Yahudi dari London, yang kemudian mendapatkan dukungan dari Albert Pike, seorang jenderal Amerika (1809-1891).
Organisasi ini sulit dilacak karena strukturnya sangat rahasia, teratur, dan rapi. Tujuan gerakan Freemasonry secara umum adalah:
1. Menghapus semua agama.
2. Menghapus sistem keluarga.
3. Mengkucarkacirkan sistem politik dunia.
4. Selalu bekerja untuk menghancurkan kesejahteraan manusia dan merusak kehidupan politik, ekonomi, dan sosial negara-negara non-Yahudi atau Goyim (sebutan dari bangsa lain di luar Yahudi).
Tujuan akhir dari gerakan Freemason adalah mengembalikan bangunan Haikal Sulaiman yang terletak di Masjid Al-Aqsha, di kota Al-Quds (Yerussalem), mengibarkan bendera Israel, serta mendirikan pemerintahan Zionis Internasional, seperti yang diterapkan dalam Protokol para cendekiawan Zionis.
Buku Protokol ini berisikan langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh para hakkom, catatan pembicaraan yang dilakukan di dalam setiap rapat mereka, serta berisikan 24 bagian (ayat) yang mencakup rencana politik, ekonomi, dan keuangan, dengan tujuan menghancurkan setiap bangsa dan pemerintahan non-Yahudi, serta menyiapkan jalan penguasaan bagi orang-orang Yahudi terhadap dunia Internasional.
Dalam gerakannya, Freemasonry menggunakan tangan-tangan cendekiawan dan hartawan Goyim, tetapi di bawah kontrol orang Yahudi pilihan. Hasil dari gerakan ini di antaranya adalah mencetuskan tiga perang dunia, tiga revolusi (Revolusi Perancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Industri di Inggris), melahirkan tiga gerakan utama (Zionisme, Komunisme, dan Nazisme)
Freemansory terbagi ke dalam tiga tingkatan: (1) Majelis Rendah atau Freemansory Simbolis; (2) Fremansory Majelis Menengah; dan (3) Fremansory Majelis Tinggi.
Dalam penerimaan keanggotaan, Freemasonry tidak mempersoal*kan agama calon anggota. Bahkan calon anggota disumpah sesuai dengan agama yang dianutnya. Dalam Freemasonry diadakan model kenaikan pangkat hingg level ke-33 bagi orang-orang Goyim. Orang-orang yang berhasil dijaring kemudian diberikan tugas untuk menyebarkan paham Freemasonry dan bekerja untuk mereali*sasikan tujuannya.
Orang-orang tertarik kepada Freemasonry karena mereka menganggap bahwa organi*sasi ini bergerak di bidang kemanusiaan. Di balik itu mereka menanamkan doktirn Pengembangan Agama yang mengatakan semua agama itu sama, baik, dan benar. Lebih jauh Freemasonry dengan secara halus membawa anggotanya memahami Atheisme.
Banyak Muslim yang anti-Masonry beralasan bahwa Freemasonry sangat dekat dengan Semitisme dan Zionisme, meski kritikus lainnya mengatakan bahwa Freemasonry ada hubungannya dengan Dajjal[2]. Beberapa Muslim lainnya yang anti-Masonry beranggapan bahwa Freemasonry memiliki misi untuk mempromosikan Yahudi di seluruh negara di dunia, dan misi terbesar mereka adalah mendirikan Kuil Solomon di Jerusalem setelah menghancurkan Masjid Al-Aqsa[3]. Pada artikel 28 dari konvensi Hamas, dinyatakan bahwa Freemasonry, Rotary, dan grup yang serupa lainnya "bekerja dalam kerangka dan berdasarkan instruksi Zionisme ..."[4] Namun, beberapa negara seperti Turki dan Malaysia membolehkan Grand Lodge[5].
Gereja Katolik Roma adalah institusi keagamaan pertama yang menyatakan bahwa Freemasonry adalah gerakan terlarang dan sesat (bid'ah). Hal ini dikarenakan sepak terjang Freemasonry :
- Sejarah berdirinya dan berkembangnya Freemasonry yang berasal dari gerakan "Knights of Templar" (Satria Templar); yaitu organisasi yang tadinya berada dalam naungan gereja katolik pada zaman perang salib, namun pada perkembangan berikutnya organisasi ini mengembangkan sistem ritual magis sendiri yang bertentangan dengan ajaran gereja katolik (penyembahan dewa kuno bernama Baphomet yang berkepala kambing dan berbadan manusia, pada perkembangan berikutnya oleh Templar diartikan sebagai Lucifer), dan berkecimpung di dunia politik dan ekonomi begitu dominan hingga berkeinginan menguasai segala bidang pada zaman itu. Oleh karenanya Templar dilarang dan dinyatakan sesat oleh gereja katolik roma.
- Freemasonry menganggap diri sebagai kelanjutan dari Satria Templar, sehingga memiliki ritual, sistem dan tujuan yang sama pula. Mereka memiliki ritual magis dan mistik yang ditujukan kepada "Sang Arsitek Agung" / "The Great Architect" yang bernama lain Lucifer dan Baphomet. Lucifer secara tradisi kristiani adalah setan, musuh dari Tuhan.
- Freemasonry memiliki visi dan misi untuk menghancurkan keberadaan agama kristiani di dunia, secara khusus ditujukan kepada penghancuran gereja katolik roma yang dianggap oleh mereka sebagai gereja kristiani yang didirikan oleh Yesus (secara tradisi dipercaya bahwa paus pertama gereja katolik roma adalah rasul Petrus, murid Yesus sendiri), yang oleh mereka berarti melambangkan kekristenan dan Yesus sendiri. Visi dan misi ini telah dinyatakan dalam dokumen-dokumen dan doa-doa mereka.
- Gereja katolik roma memandang Freemasonry (dan juga Illuminati) sebagai gerakan perintis munculnya antikristus. Antikristus secara tradisi kristiani adalah gerakan bersifat iblis yang dipercaya akan muncul pada zaman akhir untuk menyesatkan seluruh dunia sebelum kiamat.
Di Indonesia, gerakan Freemasonry dan gedung pertemuan mereka pernah ada, namun akhirnya dinyatakan sebagai organisasi terlarang pada zaman pemerintahan Soekarno. Pada saat masih ada dan eksis di Indonesia, mereka sangat aktif menentang gereja katolik di Indonesia.