Selasa, 31 Agustus 2010

Agama Freemason

Sebagaimana ajaran induknya yaitu Iluminasi, gerakan freemason menyatakan
dirinya sebagai organisasi sosial yang sangat peduli dengan kemanusiaan,
kemerdekaan, dan masa depan umat manusia. Freemason tidak dapat
dikelompokkan sebagai agama Kristen, bahkan secara terselubung, mereka
justru menentang agama Kristen, utamanya yang mempercayai Yesus sebagai
Kristus. Freemason mempunyai kepercayaan terhadap Tuhan dengan penafsirannya
sendiri, sebagaimana dikatakan oleh Cherabum:
"Mason mengingkari Kristus, karena mereka mempunyai Tuhan yang lain.
Freemason merujuk pada kehidupan Raja Sulaiman yang berbalik menjadi kafir
dengan menyembah Dewa Baal dan Asytoret, sebagaimana tertulis dalam
Perjanjian Lama yaitu: 1 Raja-Raja 11: 10-11."
Bentuk ritual mereka dikenal pertama kali dalam ritual Royal Arch Mason,
dimana dalam ritual tersebut ditanamkan keyakinan atas Jahbulon yang
merupakan bentuk sinkretisme atau gabungan seluruh ajaran agama dan
kepercayaan di muka bumi yang merupakan salah satu ajaran Jehovah.
Walau demikian, tidak semua anggota freemason bergabung di dalam Saksi
Jehovah yang merupakan substitusi dari agama Yahudi. Dari cara mereka
menafsirkan berbagai ayat di dalam Bibel; keyakinan yang mewarnainya adalah
okultisme, mistik, dan seringkali mendekati kepada ramalan-ramalan yang erat
kaitannya dengan tahayul (supertition). Beberapa dari kelompok perkumpulan
(lodge) freemason, bahkan mengganti Yesus dengan Hiram Abiff: seorang suci
yang dikenal dalam kebudayaan Yahudi sebelum Yesus mengajarkan Kristen.
Sedangkan bentuk Trinitas, sebagaimana dikenal di kalangan Kristen
Katolik --Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus-- diganti dengan Trinitas
yang lain, yaitu Hiram, Raja Tirus, dan Hiram Abiff yang melambangkan
kebijaksanaan-kekuatan dan keindahan. Bentuk ritual mereka sangat sarat
dengan mistik, kuburannya dibuat dalam bentuk piramida melambangkan menara
Babil, serta misteri dari dunia yang harus dijelajahi dan dikuasai oleh
anggota (brother) freemason. Hal itu sesuai dengan salah satu ungkapan dalam
lambang organisasi mereka, yaitu vitriol, "Visita interiora terrae
rectificando invenies occultum lapidem," yang artinya "Jelajahilah keindahan
interior bumi, lakukanlah berbagai reformasi/perbaikan, niscaya kamu akan
menemukan rahasia batu tersebut."
Tata cara serta keyakinan mistik (bid'ah) freemason sejauh perkembangannya
terkait erat dengan keyakinan kaum Yahudi Kristen (Yudeo Christiant) di masa
lampau, khususnya pada saat Kaisar Konstantin memerintah dimana kepercayaan
terhadap "dewa matahari" menjadi simbol pemersatu. Walaupun Konstantin tidak
menjadikan agama Kristen sebagai agama negara, tetapi menjadikan
dirinya --yang beragama Paganisme: penyembah matahari-- sebagai kepala
segala kepercayaan termasuk Yahudi dan Kristen. Bahkan, perayaan kelahiran
Yesus yang semula diperingati setiap 6 Januari, disesuaikan dengan kelahiran
"dewa matahari" (natalis invictus), yaitu tanggal 25 Desember.
Dalam kekuasaan Konstantin yang menjadi kepala negara dan agama tersebut,
kedua agama dipersatukan dalam sebuah keyakinan baru yang disebut dengan sol
invictus (dewa matahari atau the invicible sun). Selama hidupnya, Konstantin
tetap penyembah matahari. Selama pemerintahannya, disebut pula sebagai "dewa
matahari sang penakluk" atau kekuasaan matahari, sehingga kata sol invictus
menjadi lambang di mana-mana termasuk bendera dan mata uangnya.
Setelah kemenangannya mengalahkan Maxentius di Milvian, Konstantin semakin
berjaya dan mengukuhkan cita-citanya untuk membangun the sun imperium untuk
menyatukan dunia: satu pemerintahan, satu agama, dan satu kewarganegaraan.
Dan mengukuhkannya dalam satu kata magis yang disebut: in hoc signo vives
(dengan tanda ini kamu akan menang). Cita-cita serta ritual Paganisme
Konstantin telah menjadikan salah satu aspirasi bagi Iluminasi.

Tidak ada komentar: