Selasa, 31 Agustus 2010

Sejarah Singkat Bani Isro’il

Sejarah Singkat Bani Isro’il
SUKU YAHUDI
Yahudi adalah nama satu suku bangsa dari bangsa (Bani) Isro’il. Bani Isro’il terdiri atas dua belas suku bangsa, di antaranya: Yahudi keturunan Yahod anak Isro’il. Isro’il sendiri adalah gelar bagi Nabi Ya’qub alayhi salam. Nabi Ibrahim alayhi salam beristri dua, yakni Sarah binti Haran yang melahirkan Nabi Ishaq alayhi salam dan Hajar yang melahirkan Nabi Isma’il alayhi salam. Nabi Isma’il alayhi salam mengembara di Bakkah dan kelak, seorang keturunannya yang bemama “Adnan” menurun¬kan Arab Quraisy. Menurut kitab Qishashul Anbiya Ibnu Katsir, Hajar adalah seorang putri bangsa Qibthi (Mesir).
SEJARAH SINGKAT BANI ISRO’IL
1. Ketika Sarah ditawan Fir’aun untuk dijadikan selir, Alloh memberikan pertolongan kepada Sarah sehingga Fir’aun merasa takut, dan gagal menjadikan Sarah sebagai selirnya. Karena gagal menjadikan Sarah sebagai selir, Fir’aun hendak menjadikan Sarah sebagai budak Hajar. Namun, pada akhirnya Hajar pun dihadiahkan kepada Nabi Ibrahim alayhi salam. Masih dalam Qishashul Anbiya Ibnu Katsir, disebutkan bahwa Istri Nabi Ibrahim yang terkenal hanya dua, sementara masih ada dua lainnya yang kurang terkenal yaitu Qanthura binti Yaqthan dan Hajun binti Amin. Dari Qanthura binti Yaqthan lahir enam orang anak, yakni Madyan, Zamran, Saraj, Yaqsyan, Nasyaq, dan yang keenam belum sempat diberi nama. Dari Hajun binti Amin lahir lima orang anak, yakni Kisan, Sauraj, Amim, Luthan, dan Nafis.
2. Nabi Ishaq alayhi salam. berputra Nabi Ya’qub alayhi salam. yang bergelar Isro’il. Dari beberapa orang istrinya, Nabi Ya’ qub alayhi salam. berputra dua belas, yakni Rubin, Simeon, Lewi, Yahuda, Zebulaon, Isakhar, Dann, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf, dan Benyamin
3. Yusuf dianiaya oleh saudara-saudaranya sendiri dan hendak dilenyapkan; ia dijual ke Mesir. Setelah dewasa, Yusuf menerima wahyu dan diangkat menjadi rasul, juga merangkap menjadi seorang pejabat Raja Muda di Mesir.
4. Nabi Ya’qub beserta semua anak cucunya hijrah ke Mesir, atas anjuran Nabi Yusuf alayhi salam.
5. Di Mesir, Bani Isro’il berkembang dari tujuh puluh orang menjadi tiga juta orang. Di antara mereka terdapat ratusan ribu orang Yahudi (keturunan Yahuda) yang rata-rata berotak cerdas tetapi sebagian besar berwatak buruk: kikir, sombong, keduniaan, berkeinginan menguasai bangsa lain, ashabiyah (fanatis), kejam, dan sebagainya.
6. Suku Bangsa Yahudi terbagi dua: Yahudi asli yang terlahir dari ayah ibu Yahudi dan Yahudi campuran yang terlahir, dari ayah Yahudi dan ibu dari bangsa lain. Yahudi campuran termasuk Yahudi Kelas Dua.
7. Pada masa kekuasaan Fir’aun yang bersimpati terhadap I bani Isro’il, mereka hidup bahagia dan menguasai ekonomi Mesir, dan banyak di antara mereka yang menjadi pejabat negara.
8. Ketika dinasti Ramasis (Ramses) naik tahta, orang Isro’il dianggap sebagai benalu yang harus dilenyapkan, sehingga mereka mulai ditindas. Walaupun demikian, seorang Yahudi bernama Qarun berhasil menjadi kaya raya karena menjilat Fir’aun dan menjual bangsanya sendiri. Fir’aun yang bergelar Thutmosis memerintahkan pembunuhan semua anak laki-Iaki Bani Isro’il, termasuk yang masih ada di dalam kandungan. Nabi Musa alayhi salam. diselamatkan Alloh dan dipelihara oleh permaisuri Fir’aun sendiri
9. Pada lebih kurang 1300 SM, Nabi Musa alayhi salam. dapat melepaskan Bani Isro’il keluar dari negeri Mesir dengan menyeberangi Laut Merah yang terbelah dua antara Pithan dan Sur di Teluk Suez. Ketika Fir’aun dan pasukannya mengejar, laut tertutup kembali sehingga mereka mati tenggelam. Mayat Fir’aun dapat ditemukan dan dibalsem oleh keluarga istana. Bani Isro’il selamat sampai ke tepi.
10. Nabi Musa alayhi salam. beritikaf empat puluh hari di Thursina. Di sana ia menerima wahyu Taurat yang dicatatnya pada alwah, yakni kepingan batu tipis. Ketika Nabi Musa alayhi salam. beritikaf, kepemimpinan Bani Isro’il diwakili oleh Nabi Harun alayhi salam. Pada saat itu seorang Yahudi, “Musa Samiri” membuat patung anak sapi dari emas untuk disembah oleh Bani Isro’il, karena orang Yahudi selalu minta alat peraga untuk menyembah Yehowa. Setelah Nabi Musa alayhi salam. turun, ia menghukum mereka dan segera mengusir Musa Samiri serta mengutuknya.
11. Bani Isro’il diperintahkan memasuki negeri Bangsa Kan’ an, namun orang-orang Yahudi menolaknya dan menyuruh suku lain untuk memasukinya. Akibatnya, Bani Isro’il dihukum sehingga terse sat di Padang Tih selama empat puluh tahun. Pada mas a itu wafatlah Nabi Harun alayhi salam. dan tak lama kemudian Nabi Musa alayhi salam. pun wafat dalam usia 120 tahun. Kepemimpinan Bani Isro’il kemudian dipegang oleh Nabi Yusya bin Nun alayhi salam.
12. Thalut (Saul) berhasil memimpin tentaranya memasuki negeri Kan’ an. Menantu Thalut yakni Nabi Daud alayhi salam. berhasil membunuh Jalut (Goliath).
13. Thalut diangkat menjadi Raja Bani Isro’il, dan kelak dilanjutkan oleh Nabi Daud alayhi salam.yang memerintah berdasarkan hukum Taurat dan Zabur.
14. Nabi Daud alayhi salam. digantikan oleh putranya Nabi Sulaiman alayhi salam. (975-935 SM). Pada masanya dijalin hubungan dengan negeri Saba, Mesir, dan negeri-negeri yang bertetangga. Nabi Sulaiman alayhi salam. mendirikan Masjid Al Aqsha yang disebut Haikal Sulaiman oleh orang Yahudi. Ahli sejarah agama berpendapat bahwa Masjidil Aqsha yang didirikan oleh Nabi Sulaiman alayhi salam. itu merupakan turunan dari Masjidil Aqsha yang didirikan oleh Nabi Ibrahim alayhi salam., empat puluh tahun setelah pendirian Masjidil Haram. Masjidil Aqsha pada zaman Nabi Ibrahim alayhi salam. mungkin berupa sebuah kemah di Ursyalim. Dalam pengembaraannya, Nabi Ya’ qub alayhi salam. cucu Nabi Ibrahim alayhi salam. melewati Sakhur. Ketika rnelewati Ursyalim, ia mendirikan kemah dan membangun masjid sederhana di atas tanah yang dulu ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim alayhi salam., setelah membelinya dari Syakim bin J amur. Masjid yang telah dibangun setengah permanen itu ditinggalkan karena berhijrah ke Mesir. Masjid ini mengalami kehancuran karena dimakan usia.
15. Sepeninggal Nabi Sulaiman alayhi salam., kerajaan Bani Isro’il terpecah dua:
1. Rahbeam diangkat menjadi raja karena dianggap pewaris pusaka Bani Isro’il. Kerajaan Yudea didukung bangsa Yahudi dan bangsa Benyamin
2. Kerajaan Isro’il yang beribukota di Samaria dan didukung oleh sepuluh suku bangsa Isro’i
Berdasarkan etnisitas, kata ini merujuk kepada keturunan Eber (Kejadian 10:21) atau Yakub, anak Ishak, anak Abraham (Ibrahim) dan Sarah. Etnis Yahudi juga termasuk Yahudi yang tidak beragama Yahudi tetapi beridentitas Yahudi dari segi tradisi. Agama Yahudi adalah kombinasi antara agama dan suku bangsa. Agama Yahudi dibahas lebih lanjut dalam artikel agama Yahudi; artikel ini hanya membahas dari segi suku bangsa saja. Kepercayaan semata-mata dalam agama Yahudi tidak menjadikan seseorang menjadi Yahudi. Di samping itu, dengan tidak memegang kepada prinsip-prinsip agama Yahudi tidak menjadikan seorang Yahudi kehilangan status Yahudinya. Tetapi, definisi Yahudi undang-undang kerajaan Israel tidak termasuk Yahudi yang memeluk agama yang lain.
Kata Yahudi diambil menurut salah satu marga dari dua belas leluhur Suku Israel yang paling banyak keturunannya, yakni Yehuda. Pada akhirnya keseluruh bangsa Israel, tanpa memandang warga negara atau tanah airnya, disebut juga sebagai orang-orang Yahudi dan begitupula dengan keseluruh penganut ajarannya disebut dengan nama yang sama pula.

Tidak ada komentar: